Travel - Banyak cara mengungkapkan cinta. Salah satunya dgn membangun sebuah monumen atau landmark yg dapat dijadikan bukti perjalanan cinta sepasang manusia. Selain Taj Mahal di India, monument cinta paling megah dan menjadi simbol kesetiaan serta cinta yg tak kunjung sirna adalah jembatan Brooklyn Bridge di Amerika Serikat.
Monumen megah yg menghubungkan dua kota Brooklyn dan Manhattan ini menjadi bukti kegigihan dan perjuangan pantang menyerah serta kesetiaan seorang istri pada sang suami. Adalah John August Roebling seorang arsitek yg hadir dgn rancangan jembatan gantung termegah tahun 1865 untuk menghubungkan dua kota penting itu. Rancangannya terdengar mustahil dan mengundang pesimis di kalangan banyak orang. Idenya baru menuai hasil empat tahun kemudian ketika presiden Ullysess Grant merestui dimulainya mega proyek tersebut. Satu-satunya orang yg mendukung ide gilanya adalah Washington Roebling, sang anak.
Singkat cerita John meninggal karena tetanus sebelum peletakan batu pertama. Proyek terancam gagal namun dgn tekad kuat dilanjutkan oleh sang anak. Ia percaya rancangan jembatan ini dapat diwujudkan dan telah matang secara teknis. Washington pun membujuk para pemodal untuk tetap menginvestasikan dananya lalu mulai membangun. Tiga tahun membangun terjadilah kecelakaan teknis yg menyebabkan Washington lumpuh total, mengalamai cacat fisik dan satu-satunya anggota tubuh yg bisa digerakkan hanya telunjuk jari tangan kanannya. Kembali, rencana pembangunan terancam gagal dan benyak mendapat sindiran untuk segera mengakhiri proyek mustahil itu.
Washington tidak patah arang. Ia tetap berkomunikasi dgn sang istri, Emily Warren Roebling dgn menggerak-gerakkan jari tangannya. Entah bagaimana, sang istri yg demikian mengasihi sang suami dapat mengerti setiap keinginannya meski hanya melalui bahasa isyarat. Dgn cara inilah kemudian Washington memerintahkan pengerjaan jembatan dilanjutkan. Emily yg cerdas segera mengambil inisiatif mempelajari matematika dan seni arsitektur untuk memperjelas instruksi sang suami. Dgn menggerak-gerakkan jari tangannya Washington menginstruksikan banyak hal pada Emily. Setiap hari selama 10 tahun ia melakukan itu!!
Emily pun melanjutkan apa yg dikatakan Washington kepada para insinyur dan pekerja sehingga mereka pun meneruskan pembangunan. Perlahan tapi pasti jembatan suspensi termegah di negara Paman Sam itu akhirnya berdiri kokoh dan selesai bulan Mei 1883!
Kesetiaan dan kecintaan Emily pada suaminya membawa monumen megah ini menjadi bukti sejarah cinta sehidup semati. Dalam suka dan duka, sehat dan sakit, Emily mendampingi sang suami dan mengerti setiap hal kebutuhan yg diperlukannya. Kisah cinta hebat yg melatar belakangi berdirinya jembatan ini kemudian diabadikan dalam sebuah monumen yg terletak di tower Brooklyn dan New York di jembatan tersebut. The power of love.
Sumber: Blog.id.88db.com
Temukan Info Lain Seputar Travel
0 komentar:
Post a Comment